Senin, 24 Juni 2013

Persiba Bantul VS Bontang FC 3 - 2

coreo 1 ( winer)
Persiba Bantul kembali memetik kemenangan kandang saat mengalahkan Bontang FC di Stadion Sultan Agung, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Minggu (23/6/2013) sore. Hasil pertandingan Persiba Bantul vs Bontang FC berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan tim tuan rumah yang didukung penuh oleh ribuan suporter setianya.
Tanpa diperkuat oleh sejumlah pilarnya, Persiba Bantul justru tampil cukup trengginas usai peluit tanda dimulainya laga dibunyikan. Dukungan penuh dari Paserbumi yang memerahkan Stadion Sultan Agung membuat anak-anak Kota Geplak semakin bersemangat.
Hasilnya, Persiba Bantul langsung unggul 2 gol hanya dalam waktu seperempat jam pertama. Gol perdana Persiba Bantul dicetak oleh Ugiek Sugiyanto di menit ke-10. Gol ini tercipta dari titik penalti setelah salah seorang pemain Bontang FC menjatuhkan Ugiek Sugiyanto di kotak terlarang. Dieksekusi sendiri, Ugiek Sugiyanto mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
Empat menit berselang, gawang Bontang FC yang dikawal oleh Bayu Anggara kembali bobol. Kali ini oleh legiun asing asal Kamerun, Roberto Kweteh. Menerima umpan dari Gunawan, striker nyentrik ini sukses menambah gol untuk timnya. Skor 2-0 untuk Persiba Bantul.
Jelang babak pertama usai, Bontang FC berhasil memperkecil kedudukan lewat Ahmad Setiawan di menit ke-43. Gawang Wahyu Tri Nugroho pun bobol untuk pertamakalinya di laga ini. Babak pertama usai dengan dengan angka 2-1 di papan skor.
Di babak kedua, tuan rumah langsung menggebrak pertahanan Bontang FC yang digawangi oleh Sudirman dan kawan-kawan. Menit ke-59, Slamet Nurcahyo sukses menambah gol bagi Persiba Bantul. Namun, tim tamu dengan cepat membalas lewat gol kedua Ahmad Setiawan di menit ke-68. Skor Persiba Bantul vs Bontang FC berakhir dengan hasil 3-2 untuk kemenangan tuan rumah.


















Minggu, 16 Juni 2013

ULTRAS ?


Ultras diambil dari bahasa latin yang mengandung artian ‘di luar kebiasaan’. Kalangan ultras tidak pernah berhenti menyanyi mendengungkan yel-yel lagu kebangsaan tim mereka selama pertandingan berlangsung. Mereka juga rela berdiri sepanjang pertandingan berlangsung (karena negara-negara yang terkenal dengan ultras nya seperti Argentina dan Italia, menyediakan tribun berdiri di dalam salah satu sudut stadion mereka). Selain itu pun para ultras paling senang menyalakan kembang api atau petasan di dalam stadion karena hal itu didorong untuk mencari perhatian, bahwa mereka hadir di dalam kerumunan manusia di dalam stadion.

“As an ultra I identify myself with a particular way of life. We are different from ordinary supporters because of our enthusiasm and excitement. This means, obviously, rejoicing and suffering much more acutely than everybody else “.

Nukilan kalimat dari seorang anggota Brigate Rossonere, salah satu ultras AC Milan, membantu kita untuk mengenali fenomena ultras. Ultras bukanlah sekadar kumpulan suporter (tifosi) biasa melainkan kelompok suporter fanatik nan militan yang mengidentifikasikan secara sungguh-sungguh dengan segenap hasrat dan melibatkan dengan amat dalam sisi emosionalnya pada klub yang mereka dukung.

Ultras mempelopori suporter yang amat terorganisir (highly organized) dengan gaya dukung 'teatrikal' yang kemudian menjalar ke negara-negara lain. Model tersebut sekarang telah begitu mendominasi di Pran...cis, dan bisa dibilang telah memberi pengaruh pada suporter Denmark 'Roligans', beberapa kelompok suporter tim nasional Belanda dan bahkan suporter Skotlandia 'Tartan Army'.
Model tersebut masyhur karena menampilkan pertunjukan-pertunjukan spektakuler meliputi kostum yang terkoordinir, kibaran aneka bendera, spanduk & panji raksasa, pertunjukan bom asap warna-warni, nyala kembang api (flares) dan bahkan sinar laser serta koor lagu dan nyanyian hasil koreografi, dipimpin oleh seorang CapoTifoso yang menggunakan megaphones untuk memandu selama jalannya pertandingan.
Dalam tradisi calcio, ultras adalah "baron" dalam stadion. Mereka menempati dan menguasai salah satu sisi tribun stadion, biasanya di belakang gawang, yang kemudian lazim dikenal dengan sebutan curva. Ultras tersebut menempati salah satu curva itu, baik nord (utara) atau sud (selatan), secara konsisten hingga bertahun-tahun kemudian. Utras dari klub-klub yang berbeda ditempatkan pada curva yang saling berseberangan. Selain itu, berlaku aturan main yang unik yaitu polisi tidak diperkenankan berada di kedua sisi curva itu.

Kelompok Ultras yang pertama lahir adalah (Alm.) Fossa dei Leoni, salah satu kelompok suporter klub AC Milan, pada tahun 1968. Setahun kemudian pendukung klub sekota sekaligus rival, Internazionale Milan, membuat tandingan yaitu Inter Club Fossati yang kemudian berubah nama menjadi Boys S.A.N (Squadre d'Azione Nerazzurra). Fenomena ultras sempat surut dan muncul lagi untuk menginspirasi dunia dengan aksi-aksi megahnya pada pertengahan tahun 1980-an.

Fenomena ultras sendiri diilhami dari demontrasi-demontrasi yang dilakukan anak-anak muda pada saat ketidakpastian politik melanda Italia di akhir 1960-an. Alhasil, sejatinya ultras adalah simpati politik dan representasi ideologis. Setiap ultra memiliki basis ideologi dan aliran politik yang beragam, meski mereka mendukung klub yang sama. Ultras memiliki andil "melestarikan" paham-paham tua seperti facism, dan komunism socialism.
Mayoritas ketegangan antar suporter disebabkan oleh perbedaan pilihan ideologis daripada perbedaan klub kesayangan. Untungnya, dalam tradisi Ultras di Italia terdapat kode etik yang namanya Ultras codex. Salah satu fungsi kode etik itu "mengatur" pertempuran antar ultras tersebut bisa berlangsung lebih fair dan "berbudaya". Salah satu etika itu adalah dalam hal bukti kemenangan, maka bendera dari ultras yang kalah akan diambil oleh ultras pemenang. Kode etik lainnya ialah, seburuk apapun para tifosi itu mengalami kekejaman dari tifosi lainnya, maka tidak diperkenankan untuk lapor polisi.

Dewasa ini, ultras kerap dipandang sebagai lanjutan atau warisan dari periode ketidakpastian dan kekerasan politik 1960-an hingga 1970-an. Berbagai kesamaan pada tindak tanduk mereka disebut sebagai bukti dari sangkut paut ini. Kesamaan-kesamaan itu tampak pada nyanyian lagu - yang umumnya digubah dari lagulagu komunis tradisional - lambaian bendera dan panji, kesetiaan sepenuh hati pada kelompok dan perubahan sekutu dengan ultras lainnya, dan, tentunya, keikutsertaan dalam kekacauan dan kekerasan baik antara mereka sendiri dan melawan polisi!

Ultras itu sekelompok supporter tetapi dia sangat fanatik trhadap tim yg di dukung'a.. selalu mengibarkan panji2 kebesaran tim yg mereka dukung.. mereka bukan supporter biasa yg hanya duduk dan diem aja di stadion,. tetapi mereka itu atraktif, selalu menyanyikan lagu2 buat tim'a, membawa bendera besar ke stadion, membawa Red Flare, nampilin banner yg besar di stadion, menampikan Coreography dan satu yg penting.. "MEREKA SELALU BERDIRI SELAMA MENONTON PERTANDINGAN SAMBIL BERNYANYI UNTUK MENDUKUNG TIMNYA.."

mereka tergolong supporter yang ekstrim dlm bertindak (GARIS KERAS).. mereka jg memiliki ideologi politik tersendiri yg di anut, seperti Politik Sayap Kiri atau Sayap Kanan.. yg Sayap Kiri cenderung Ekstrim dlm bertindak, smentara yg Sayap Kanan masih patuh sma aturan, gag terlalu ekstrim klo bertindak..
oia, Ultras itu biasanya memiliki basis tersendiri di Stadion,.
seperti Ultras di Eropa , mereka selalu menetapi Tribun blakang gawang...
maka'a sebutan mereka adalah Curva Sud/ Curva Nord (Sud= Selatan , Nord= Utara).. gag pernah ada sebutan Curva Est dan Curva Covest..
Ultras sendiri punya kode etik di antara Ultras.. yaitu, mereka klo fight itu sifat'a open fight.. untuk merebut Banner/ bendera kebesaran yg jd simbol suatu grup Ultras.. dlm fight tersebut, mereka di larang melibatkan Polisi, karna Polisi itu HARAM.. A.C.A.B (All Cops Are Bastard)
Curva/ Tribun bagi Ultras, POLISI gag boleh masuk ..




(sumber : http://ultrasin-indonesia.blogspot.com

Kamis, 06 Juni 2013

1 TH ANIVERSARY CNF X 1967

1 tahun kami (CNF X 1967 ) berdiri untuk mendukung Persiba Bantul. Kami masih berjumlah sangat sedikit,kami akan berusaha menjadi suporter yang baik dan memberi kesan postive bagi Persiba Bantul,suporter lain,maupun penonton tanpa rasis dan anarkis.
terima kasih sekali kepada orang2 yang telah membantu kami untuk bisa berkembang untuk kami hingga kami bisa seperti ini.
terimakasih suporter lain yang telah menganggap kami ada,walaupun kami suporter bayi dan suporter plagiat.
terimakasih menejemen, panpel,pemain persiba bantul,warga masyarakat,dan juga para suporter lain yang telah memberi kami kesempatan untuk mengembangkan wadah suporter yang baru dibumi bantul.harapan kami seboga menjadi wadah suporter yang besar dan fanatik. dalam mendukung PERSIBA BANTUL .
1 Tahun CNF X 1967

# SALAM DAMAI BAGI SELURUH SUPORTER INDONESIA
   FIRST ANNIVERSARY CNF x 1967